Satu buah sabut kelapa seharga Rp.300,- disulap menjadi uang ribuan rupiah? Lantas seperti apa caranya? Tentu saja bisa jika sudah berpindah tangan semua akan terjawab dan untuk membuktikannya silahkan mengunjungi Dusun Gebangsewu ,Desa Semen Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi.
Dari Ngawi arah selatan kurang lebih ada 20 km dari kota ngawi .Mayoritas penduduk sebagian besar sebagai petani.namun usaha sampingan tetap di perdayakan termasuk sapu kelud .suara pemukul sepet ( bungkus batok kelapa) tiap pagi sudah tak asing lagi bagi masyarakat sekitar industri sapu kelud .hampir satu RT masyarakat menekuni usaha sampingan itu.
Di tempat tersebut akan ditemukan warga yang sudah bertahun lamanya memproduksi sabut kelapa menjadi sapu kelud. Geliat perekonomian rakyat dalam usaha tradisionil yang seolah tak akan pernah putus dan selama ini diandalkan sebagian warga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan dari usaha sederhana itu kemakmuran mengalir pelan tetapi pasti kepada keluarga penerus usaha kerakyatan warisan lintas generasi.
Memasuki Dusun gebangsewu Desa Semen kecamatan Paron, mata akan langsung tertuju pada beberapa warga tengah sibuk mengolah sabut kelapa. Nuansa industri rumah tangga tergambar jelas dengan sibuknya seorang ibu muda dengan sapu-sapu setengah jadi, sementara balitanya sibuk bermain di sampingnya. Ia tidak sendirian, tetangga yang masih famili juga bergelut dengan kesibukan sama. Makin masuk ke dalam Gang kelutan ( sebutan gang tersebut), sabut kelapa yang masih utuh atau sudah berbentuk setengah jadi makin banyak ditemukan di depan rumah warga. Hasil produksi bukanlah barang aneh-aneh, orang biasa menyebutnya sapu kelud.
Cikal Bakal Kerajinan sapu kelud
Cikal bakal yang membuat sapu kelud mbah Seno almarhum awalnya hanya buat untuk sendiri. satu dua tetangga memakai sapu kelud bikinan mbah Seno.selain murah dan terjangkau bikinan mbah seno cukup bagus pesanan yang terus bertambah volume produksi di tambah dan sisanya di jual di pasar.semakin banyak pesanan sapu kelud satu persatu tetangga sekitar mulai mengikuti jejak mbah seno, terlebih dulu belajar dengan mbah seno.sampai sekarang tercatat industri rumah tangga sekitar 80 orang yang berada dalam satu Rt 02/13 Desa Semen Kecamatan Paron.
sebagai industri rumahan dan dapat meningkatkan kesejahterannya. Aset penjualan mencapai puluhan juta dalam satu bulan.daerah penjualan hasil kerajinan sapu kelud sampai Caruban, Madiun dan Magetan . sebut saja Suparman salah satu pengrajin kelud dalam sehari dapat memproduksi sekitar 50 sapu kelud siap jual. Dalam satu minggu rata-rata dapat memproduksi sekitar 300 sapu kelud siap jual.Bahan baku sendiri ada pengepul yang menyediakan di pasok dari tulungagung , kediri dan daerah- daerah lain.
perkembanganan tumbuh sebuah koperasi kelud yang siap menyalani kebutuhan setiap pengrajin kelud.
Posting Komentar
Posting Komentar