Budidaya Sukun

BUDIDAYA SUKUN


I.    PENDAHULUAN
a.    Latar Belakang
Tanaman Sukun merupakan tanaman hutan yang tingginya mencapai 20 m. Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar. Semua bagian tanaman bergetah encer. Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu kasar.
Sukun merupakan tanaman MPTS (Multi Pourpose Three Species) karena tanaman ini memiliki fungsi yang cukup banyak, selain untuk fungsi rehabilitasi lahan sukun juga memiliki fungsi sebagai tanaman cadangan pangan, sehingga dapat mendukung program pemerintah (Kab. Ngawi) untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras. Sukun tumbuh baik pada lahan dekat air.


b.    Maksud, Tujuan dan Manfaat
 Agar masyarakat tahu, mau dan mengenal tanaman sukun, manfaat serta cara budidayanya dengan tujuan agar mereka menanam sukun sesuai petunjuk teknis sejak persiapan, pelaksanaan sampai panen.
Buah sukun yang telah tua dapat direbus, digoreng, dibuat tepung dan keripik, serta dapat dibuat tape melalui fermentasi. Apabila dikukus rasanya enak dan saat ini buah sukun sedang diteliti oleh negara-negara maju sebagai alternatif makanan pengganti beras, apabila saat ini luas lahan sawah semakin berkurang dan buah sukun banyak mengandung karbohidrat. Bunga jantan tanaman sukun yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai obat nyamuk. Rebusan daun sukun atau daun keluwih dapat digunakan untuk obat penyakit kuning (hepatitis).


  II .TEKNIS BUDIDAYA

a.    Saat menunggu tersedianya bibit yang siap tanam, minimum 1 bulan sebelum tanam, dilakukan persiapan lahan dibersihkan dari semak, rumput, bebatuan dan gangguan lain. Untuk tanah dilereng atau tempat yang miring, usahakan tanaman dapat ditanam pada bagian yang dibuat datar.
b.    Dibuat dan dipasang acir guna mengatur jarak tanam yang dikehendaki misal : 5 X 7 m
c.    Pembuatan lubang dengan ukuran sekitar 30 X 40 cm dan diberi kompos / pupuk kandang yang telah masak, sebelumnya dicampur dengan tanah bekas galian, lalu dimasukkan kedalam lubang.
d.    Bibit ditanam apabila curah hujan sudah cukup, sedalam leher akar kemudian di injak dan acir dipasang lagi lalu tanaman di ikat dengan ravia. Penanaman seyogyanya pada sore hari yang sebelumnya polybagnya di lepas.
e.    Apabila akarnya sudah normal bisa ditambah pupuk urea dan TSP. Pada saat pembuahan diberi pupuk ponska atau KCL.

Untuk penanaman sukun di kebun, saat tanaman masih muda di sela-selanya dapat ditanam tanaman lain, seperti palawija (jagung, kacang tanah, kedelai, dan lain-lain), sayuran (cabai, tomat, terung, sawi, kacang panjang, kemangi, dan lain-lain), atau jenis tanaman lainnya yang berguna. Tanaman sampingan ini selain berguna untuk dikonsumsi juga dapat menambah pemasukan, sekaligus berfungsi sebagai tanaman penutup tanah. Setelah tanaman sukun besar dan tajuknya menaungi, biasanya tanaman lain akan sulit tumbuh dengan baik di bawahnya.
1.    Pemeliharaan
Agar tanaman berkembang baik perlu dipelihara dengan cara disiang, didangir, dipupuk, disiram terutama apabila masih kecil dan diadakan pengendalian Hama dan Penyakit. Sedang apabila sudah saatnya berbuah (setelah 3 tahun) diberi pupuk Pnska atau KCL.

Lain – Lain :
Pembinaan dan bimbingan teknis penanaman sukun ini selanjutnya akan diberikan oleh KUPT Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Penyuluh Kehutanan Lapangan serta Penyuluh Pertanian setempat.




SELAMAT MENANAM.....

semen mandiri
semen mandiri maju

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar