Udar Gelung

Udar Gelung

Di Jawa, bulan Muharram disebut bulan Suro. Bagi banyak orang Jawa bulan Suro sepertinya mempunyai makna khusus. Mereka menyambutnya dengan berbagai kegiatan: ada yang nanggap wayang semalam suntuk, lek-lekan, tirakatan, memandikan pusaka-pusaka semacam keris dan tombak, dan sebagainyaBahkan agaknya bulan Suro dianggap "gawat". Orang punya "gawe" (hajat) misalnya,
menghindari bulan tersebut lantaran takut celaka atau mendapat sial.
    

Udar gelung " melepas gelungan atau sanggul biar terlepas beban dalam pikiran" makna yang terkandung  mensyukuri nihmat yang diberikan dari sang Pencipta.Tak lepas dari bulan suro sendiri pada
bulan-bulan ini banyak paguyuban2 kesenian mengadakan Tasyakuran dalam tema udar gelung.Entah kesenian karawitan atau Reog termasuk kesenian Reog Singo Jati Mulyo dari Dusun cungbelut, Desa Semen ,Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi ,Jawa Timur.
     Mulai  pukul 19.00 wib sampai pukul 01.00 wib.pendukungng Sound yang cukup memadai , tempat sangat luas dan keadaan tidak hujan cukup sukses dalam pementasan seni Reog Singi Jati Mulyo .di awali Tari merak ,Tari Warok  , Ganongan dan Jatilan disela2 di selipkan framen Roro Jonggrang
     hadiri tokoh2 masyakatan Desa Semen , Tokoh masyarakat Desa Tetangga termasuk Kepala Desa nya sebut saja Kapala Desa Semen, Kepala Desa kedungputri, kepala Desa Babadan, Kepala Desa Teguhan dll.Sebuah kehormatan juga di Hadiri Bapak Bupati Ngawi  (Ir. Budi Sulistyo / Mbah Kung ) dan Ketua Dewan Kabupaten Ngawi ( Dwi Rianto Jatmiko,SH,msi / mas Anto )
   
semen mandiri
semen mandiri maju

Related Posts

Posting Komentar